Kamis, 27 Oktober 2011

CINTA

Sebuah pembaharuan yang tak terduga. Mungkin ku senang jika beberapa kata sampai pada ku yah.. "CINTA" secuil kata yang bermakna seongok durian runtuh. Jika diibaratkan cinta bagaikan rumus matematika. Yang dimana rumus tersebut akan menjadi candu bagi mereka yang telah menguasainya. Namun, bagaimana dengan mereka yang tak bisa? ironi memang ditengah berdebatan suku,ras,dan agama. Cinta memang sebatas katanya. Mungkin tak semua orang tergeletak dalam cinta, tapi semua orang butuh "CINTA" . 
Cinta bukan hanya perempuan dan lelaki
Cinta bukan hanya sepasang kekasih
Cinta bukan hanya sepasang suami istri
Cinta adalah lima kata dalam beribu makna
sungguh menyenangkan hidup dalam cinta yang damai


Bayangkan saja. Ketika seseorang terjerat dalam cinta dia tak mampu berkata, melainkan merasakan dalamnya sebuah cinta. Cinta yang berakar dari kasih sayang seorang terhadap orang lain, pertama kali kita rasakan dipelukan orang tua. Lalu beradatasi dilingkungan sosial. Sehingga munculah cinta dalam lingkup pertemanan,persahabatan,persaudaraan,serta cinta sepasang sejoli samapi akhir hayat.


Cinta tak mengenal adanya perbedaan,namun perbedaanlah yang menyebabkan cinta tumbuh.
Cinta tak kenal usia, ini dapat dilihat dari dasar cinta kasih individualisme akankan kita menyebutkan bahwa yang tua yang tidak tahu cinta? atau, hanya yang muda yang tahu cinta itu apa?
yah.. paradeigma seperti ini banyak terjadi. Sekiranya doktrin semacam ini perlu diperhatikan. Bila mana orang tua menyerahkan seluaruh kasih sayang pada anaknya. Hendaknya Si Anak berbalas budi. Dari sanalah timbul politik balas budi antara orang tua-anak. Sehingga dilingkungan sosialnya anakun mulai memahami cinta kasih yang begitu besar makna-nya.




Saya harap, 
Cinta tak membutakan orang
namun butakan diri dengan penuh rasa cinta itu sah-sah saja







 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar