Kamis, 26 Januari 2012

JAJANG C. NOER : IKHLAS DAN CINTA KASIH



Dunia teater acap kali digemari oleh para yowana, terlebih lagi komunitas teater baik dalam maupun luar sekolah.  Terbukti dengan maraknya teater-teater yang mengikuti berbagai kegiatan lomba seperti, musikalisasi puisi, baca puisi, dekalamasi puisi, dramatisasi, drama modern, dan lain sabagainya.  Sebagai pecinta teater, ataupun film, tentunya tidak asing lagi dengan figur Lidia Djunita Pamontjak atau lebih akrab disapa Jajang C. Noer . Istri dari seniman tanah air, Alm. Arifin C. Noer ini,  kerap kerap kali menghiasi layar lebar dan menyutradarai film . Beliau memang sosok yang cukup piawai dalam berlakon baik di atas pentas maupun di depan kamera. Berbagai penghargaan sudah mampu diraih, dalam lingkup nasional maupun internasional. Bahkan Jajang tak jarang menjadi juri film internasional, dan drama nasional.
 Ketertarikannya dalam bidang ini bermula sejak Jajang senang menyaksikan pementasan teater. Aktifitas ini ternyata sudah mulai ditekuni Jajang sejak ia menuntut ilmu di Universitas Indonesi. Pada saat itu, ia bergabung dengan sanggar teater yang kebetulan dipimpin oleh Arifin C.Noer. Kesuksesannya saat ini tentu berkat usaha dan prinsip ketulusan hati yang selalu dijungjung tinggi.
 Ditemui pada acara ETEC (Equilibrium Theater Competition) Kamis, 1 Desember, bertempat di Gudung Wanita Karya Graha. Setelah usai menjadi juri , Jajang mengutarakan  pandangannya terhadap teater saat ini, terutama teater sekolah di Bali “Jika ditinjau dari segi  teater modern, masih jauh dari sempurna, karena masih asal, atau sekedar ditampilkan. Dari segi vokal , penghayatan yang kurang, itu terjadi akibat kurangnya pemahaman konsep pemain pada drama itu sendiri.” Tutur wanita kelahiran Paris, 28 Juni 1992 . Jajang juga menambahkan, bila ingin menyuguhkan pementasan yang berbobot dan berkualitas hendaknya dimualai dari ketulusan dan cinta kasih.  “Penggarapan yang benar, dimulai dari rasa, harus ada penekanan terhadap amanat yang ingin disampaikan dalam naskah drama tersebut. Perasaan yang tulus, dan penghayatan dari hati, dengan akal yang logis, dapat menumbuhkan kualitas pementasan itu sendiri. Janganlah asal, atau sembarangan. Segala sesuatu harus dilakukang dengan sungguh-sungguh. Lakukanlah,lakukanlah!” Pesan pemenang Festifal Film Indonesia (FFI) 1992 dalam katagori Aktris Pendukung Terbaik ini, sekalligus menutup perbincangan.(WDS)

Minggu, 22 Januari 2012

AYO! SAKSIKAN! MAS TEATER ANGIN 2012 ! 24-25 JANUARI 2012 @AULA SMANSA !!








MALAM APRESIASI SASTRA TEATER ANGIN 2012 BERTAJUK 'NASIONALISME'
ACARA INI DIDEDIKASIKAN KHUSUS UNTUK SAUDARA KAMI
ALM. I NYOMAN BAYU KRISHNA (ACONG)











SAYEMBARA KARYA SASTRA se-Nusantara

sebuah wadah kreatifitas untuk kaum pecinta sastra :) ayoooo ikuti :)

Seratus lontaran tersemat


Cahaya pagi, sejukan harapan kebersamaan yang beranaung di tiang-tiang mimpi
Berpeluh kesah, menimba tanpa tanda
Aku bagaikan segelintir jiwa yang merenung di pendakian hati
Aku masih ingin menyapa malam
Ketika hujan menghentam gemuruh
Aku tersadar, entah sampai kapan aku begini
Menunggu sinar yang luput kabut
Antara bangku dan bangku serta antara dia – dirinya
Sampai akhirnya mata ku lelah, hati mati

Jogja, 11 Januari 2012

NOSSTRESS – Perspktif Bodoh dan Segar


Berawal dari hobi, tak jarang anak muda saat ini membentuk group band atau berbagai kelompok kesenian . Salah satu yang sedang nge-hits yakni Nosstress Band . Group Band yang terdiri dari I Nyoman Angga Yudistha atau akrab disapa Angga sebagai gitaris dan vocal. I Komang Gunawarma alias Qupitt sebagai vokalis dan gitaris , dan Cokorda Bagus Pemayun atau sering dipanggil Cok sebagai vocal, cajon, dan harmonica. Bisa dibilang, kesuksesan mereka saat ini tidak mudah, karena sebelum Nosstress diresmikan tahun 2011, grup band ini kerap kali gonta ganti personil dan nama band. Mulai dari Crocourt Acoustic, Stakato, Sense Acoustic hingga sampai pada pemilihan nama Nosstress serta telah melaunching albumnya bertajut “Perspektif Bodoh” . Lagu-lagu yang dibawakan band ini sangat inspiratif suasana acoustic yang kental mewarnai tembang-tembangnya. Group Band ini selalu tampil sederhana, dangan gaya berpakaian panggung yang santai, serta ramah bila menyapa setiap penggemarnya. Walaupun menggunakan instrumen yang minim, lagu-lagu mereka tidak sederhana untuk ukuran musik pop lokal. Seperti pada lirik Bersama Kita
Semua cerita dalam setiap hidup takkan selamanya indah
Takkan selamanya buruk
Coba slalu hadapi”
Pembuatan lirik lagu didominasi oleh Qupitt yang memang sangat kreatif dalam pemilihan kata segar dan cerdas, serta bernuansa kehidupan,alam sekitar. Lirik easy liatening tersebut membuat  Nosstress semakin diminati detengah hiruk pikuk Denpasar. Nosstress juga berkreasi dengan musik dengan pengaruh kuat dari musik soul dan blues. Ditemui seuisai mengisi acara muda di Fakultas Sastra Udayana, Angga menyempatkan diri berfoto dengan penggemarnya, serta berpesan kepada kaula muda “Boleh nakal, tapi nakal dalam arti positive’’ tutupnya mengakihiri perbincangan.