Sabtu, 11 Februari 2012

Ilalang Musim Penghujan


Kilat petir, meneteskan air mata
Bersedu sedih dalam dilema membara
Lalu jatuh tersiksa
            Ibaratkan lah –bunga ilalang- dia
            Ikuti arah angin dan suara
Musimkah ini atau bila mana kau tersenyum akan tergores pisaunya ?
           
Terkapar diranjang perjam, dibawah kelambu kusam
            Melipat diri di ujung kabang debu
            Wahai gadis, angakat martabatmu
            Julurkan langkah, sabung hidup
            Tiada guna diam
Emansipasi terus mengalir di darahmu
Hilang nikmat, dalam waktu
Jauhkan nafsu diselangkangannya
Lalu basuh muka, angkat kepala lihat kedepan
Bumi tak seburuk permainan ranjang mu…


Tidak ada komentar:

Posting Komentar