Malam
Apresiasi Sastra ( MAS ) 2012 Teater Angin SMAN 1 Denpasar, sukses digelar. MAS
Teater Angin tahun ini mengusung tema “Nasionalisme”. Acara tersebut
diselenggarakan pada tanggal 24-25 Januari 2012 bertempat di Aula SMAN 1
Denpasar. Acara pementasan ini mengundang antusisme penonton yang sangat
banyak. Pementasan ini tidak hanya menampilkan kreatifitas dari Teater Angin
saja, tetapi beberapa teater dan komunitas di Bali juga ikut berpartisipasi dihari
pertama, dan dihari kedua yang merupakan malam puncak. Dibuka dengan “Tarian
Jaka Tarub” oleh Teater Limas dari SMAN 5 Denpasar, disusul dengan Teater Teras
yang membawakan sebuah drama, Teater Sangsaka yang menunjukan kebolehan lewat
Musikalisasi Puisinya dan diikuti oleh penampilan Teater Bisma yang menampilkan
monolog. Teater Wong Kutus dari SMAN 8 Denpasar yang bermusikalisasi puisi
sebagai penampilan mereka, Teater Jineng dari SMAN 1 Tabanan yang menampilkan
Drama Kolosalnya, Teater Topenk menampilkan monolog, Teater Antariksa dengan
fragmentasi puisinya. Lalu disambung dengan penampilan dari Komunitas Senang
Bertemu Dengan Anda yang menampilkan musikalisasi puisi dan trax video yang
didedikasikan untuk alm. I Nyoman Bayu Krishna yang berjudul “Pending“, Komunitas
Palang Empat featuring Teater Angin menampilkan musikalisasi Puisi dan sebuah
drama singkat berjudul “ Sedang Dalam Proses “, lalu dilanjutkan dengan
penampilan dari Teater Prapat yang berasal dari SMAN 2 Kuta menampilkan drama
dan Komunitas Bale menampilkan Musikalisasi Puisi. Acara dihari pertama
tersebut ditutup dengan penampilan Teater Blabar dari SMAN 4 Denpasar dengan
musikalisasi puisinya yang memukan penonton. Dihari kedua dibuka dengan slide
show foto-foto saat persiapan MAS, dilanjutkan dengan pembacaan puisi yang
dibawakan oleh Pembina Teater Angin, Elly Susiana berjudul “ Karawang Bekasi “
karya Chairil Anwar, diikuti dengan Musikalisasi puisi “Gerilya” dan
Dramatisasi Puisi.
Lalu hadir kembali Musikalisasi Puisi “Prajurit Jaga Malam”,disambung dengan Drama “Dunia Seolah olah”
dan Musikalisasi Puisi yang berjudul “Kami Belum Merdeka”.
Penampilan tersebut dipandu oleh seorang dalang yang tidak hanya memimpin acara tersebut dari awal, tetapi dalang juga berinteraksi bersama para penonton yang menyebabkan suasana pementasan pada malam itu menjadi lebih hangat dan berwarna. Kemudian di akhir acara ditutup dengan pembawaan lagu “Tentang Angin” oleh seluruh anggota Teater Angin sebagai wujud rasa bahagia karena acara telah sukses berjalan. “Acara ini, memang kita dedikasikan untuk saudara kami, Alm. I Nyoman Bayu Krishna (Acong) . Serta acara ini merupakan wadah kreativitas bagi pegiat sastra dikalangan sekolah.” Tutur Audra selaku Ketua Panitia. (wds)
Lalu hadir kembali Musikalisasi Puisi “Prajurit Jaga Malam”,disambung dengan Drama “Dunia Seolah olah”
dan Musikalisasi Puisi yang berjudul “Kami Belum Merdeka”.
Penampilan tersebut dipandu oleh seorang dalang yang tidak hanya memimpin acara tersebut dari awal, tetapi dalang juga berinteraksi bersama para penonton yang menyebabkan suasana pementasan pada malam itu menjadi lebih hangat dan berwarna. Kemudian di akhir acara ditutup dengan pembawaan lagu “Tentang Angin” oleh seluruh anggota Teater Angin sebagai wujud rasa bahagia karena acara telah sukses berjalan. “Acara ini, memang kita dedikasikan untuk saudara kami, Alm. I Nyoman Bayu Krishna (Acong) . Serta acara ini merupakan wadah kreativitas bagi pegiat sastra dikalangan sekolah.” Tutur Audra selaku Ketua Panitia. (wds)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar